Jumat, 18 November 2011

uNtuk mUw wNiTa tRiNdAh



Dari sekeping kenangan kutoreh puisi lara
Yang perlahan hilang tergerus bulir airmata
Walau terlalu pedih untuk dikenang
Namun terlalu indah tuk dibuang

--------------------------------------…

Bak mentari pagi kau terbit di hidupku
Merona indah dalam semburat jingga hasratmu
Melayang anggun lalu hinggap di kalbu
Terlampau sempurna sosokmu duhai ratu

Dari mulutmu yang bermadu terdendang kalimat bijak
Sungguh, kau lukisan Sang Pencipta tanpa cacat retak
Maka melalui kicau burung ‘kan kusenandungkan cinta
Dan bersama sejuk embun ‘kan kukirimkan segala rasa

Mentariku, takkan kubiarkan kau terselubung awan kelabu
Karena akulah sang angin yang menderu
Takkan jua kubiarkan jiwamu hampa cinta dan rasa
Karena akulah sang pencinta

Waktu, biarkan aku sejenak nikmati indahnya
Sebelum petang menjemput dan dia kembali ke peraduannya
Karena ‘kan kukayuh kau duhai waktu, secepat yang kubisa
Agar ketika pagi merekah, dengannya kembali kubersua

Hanya untukmu wanita terindah, yang pernah singgah dalam relung kalbuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar